jabaktangan.com


TANAH SULAWESI YANG DAHULU BERNAMA TANAH ATAU PADANG HIJAZ.

TANAH SULAWESI YANG DAHULU BERNAMA TANAH ATAU PADANG HIJAZ.

 

Kenapa nama *Siti Hajar* sangat familiar di Nusantara?

Tahukah engkau wahai saudaraku, menurut pendapat Andi Wahida mengatakan  bahwa sesungguhnya Kisah *Nabi Ibrahim as* meninggalkan isterinya *Siti Hajar* dan anaknya *Ismail as* itu bukanlah di *Arabia Deserta* (Arab Gurun Pasir), tapi di *Felix Arabia* (Arab Kepulauan / Arab Selatan) yakni tepatnya di sebuah negeri yang disebut *”Padang Hijaz”* dan tahukah engkau wahai saudaraku dimanakah letak *”Padang Hijaz”* tersebut?

Jika menurut Kitab *”Thabaqat as-Syafiiyyah al-Kubra”* bahwa Kakek Datuk Rasulullah (Kilab bin Murrah atau Al-Muhadzzab) berasal dari Daratan Sulawesi yang saat itu masih bernama *”Negeri Persik”*, maka pada zaman Nabi Ibrahim as, Daratan Sulawesi yg saat itu masih bernama *”Padang Hijaz”*.Jadi Kisah Nabi Ibrahim as meninggalkan Siti Hajar dan Ismail as di Padang Hijaz sesungguhnya terjadi di Daratan Sulawesi yg saat itu masih bernama “Padang Hijaz”.

 

(Gambar.1.)

Dan tahukah Engkau wahai Saudaraku, bahwa ternyata Bangsa Jurhum lah yg menemani Siti Hajar dan Ismail as di Padang Hijaz dan bahkan merekalah yang telah menjaga Siti Hajar dan Ismail as hingga dewasa.

Lalu tahukah engkau siapa itu Bangsa Jurhum wahai saudaraku?

Periode awal Bangsa Jurhum itu dimulai dari Nabi Syits as hingga sampai kepada keturunan cucu Nabi Nuh as yang bernama Iram bin Sam bin Nuh as yang darinya menurunkan 9 bangsa, yakni:

1.    Bangsa Aad.

2.    Bangsa Tsamud.

3.    Bangsa Amim.

4.    Bangsa Amiel.

5.    Bangsa Thasam.

6.    Bangsa Jadies.

7.    Bangsa Imlieq (Amalek).

8.    Bangsa Jurhum Ulaa.

9.    Bangsa Wabaar.

 

Nah Bangsa Jurhum Ulaa inilah yang tetap memegang teguh agama Tauhid Syariat Nabi Nuh as dan memilih tetap tinggal di Dataran Sulawesi yg saat itu masih bernama “Padang Hijaz” yg merupakan wilayah bagian dari Felix Arab (Arab Kepulauan / Arab Selatan), sementara ke-8 bangsa Jurhum yang lainnya justru memikih berhijrah ke Tanah Arab yg sekarang yg merupakan wilayah bagian dari Arab Deserta (Arab Gurun Pasir). Nah keturunan dari ke-8 Bangsa Jurhum yg berhijrah inilah yg kemudian saat ini dikenal sebagai Bangsa Arab. Begitulah sejarah yang sebenarnya wahai saudaraku.

Sedangkan menurut Nurhadi Syahir dalam pendapatnyamengatakan bahwa telah banyak kalangan yang berpendapat sama bahwa sebutan “brahma” berasal dari nama “Abraham” atau Ibrahim. Misalnya yang disampaikan Anna Bonus Kingsford, seorang Theosophist Inggris pada tahun 1880-an: “Abraham , atau Brahma , – …mereka adalah satu, dan kata yang sama, dan menunjukkan satu doktrin yang sama” [Anna Bonus Kingsford: The Perfect Way: Or, The Finding of Christ, 1882; 2011 : 259] Abdul HAQ Vidyarthi Maulana (1888 – 1977), seorang sarjana agama-agama besar dunia yang menyandang titel “The Vidyarthi” karena pengetahuannya yang luas tentang Veda Hindu, berpendapat bahwa Brahma dan Abraham adalah dua nama dari satu orang yang sama. Jika kita mencermati apa yang disampaikan dlm kitab veda, kita tidak bisa menyangkal bahwa pesan itu senada dengan pesan ketauhidan dalam agama samawi. Misalnya… Yajurveda Ch. 32 V. 3 menyatakan: tidak ada rupa bagi Tuhan, Dia tidak pernah dilahirkan, Dia yang berhak disembah. Yajurveda Ch. 40 V. 8 menyatakan: Tuhan tidak berbentuk dan dia suci. Atharvaveda Bk. 20 Hymn 58 V. 3 menyatakan: sesungguhnya Tuhan itu Maha Besa Rigveda Bk. 1 Hymn 64. V. 46 menyatakan: Tuhan itu Maha Esa, panggillah Dia dengan berbagai nama. Yajurveda 40.1 menyatakan: Segala sesuatu di alam semesta yang selalu berubah ini diliputi (berada di dalam) Hyang Mahakuasa.

 

Wallahu 'alam bishshawab.

 

Referensi

https://www.youtube.com/watch?v=mleLeWXJj-M&t=321s

https://www.youtube.com/watch?v=bl0yxTVkrmw

https://www.youtube.com/watch?v=17gKMyyyz_0

 

No comments

Powered by Blogger.