jabaktangan.com


Sistem Pemerintahan Kerajaan Tallo

  



Makassar Story 


SYSTEM PEMERINTAHAN KERAJAAN GOWA


Dalam menjalankan pemerintahan 𝗥𝗔𝗝𝗔 GOWA-TALLO dibantu oleh beberapa orang Pembesar atau Pejabat kerajaan, antara lain: 


1. 𝗣𝗔'𝗕𝗜𝗖𝗔𝗥𝗔 𝗕𝗨𝗧𝗧𝗔 

2. 𝗧𝗨 𝗠𝗔𝗜𝗟𝗔𝗟𝗔𝗡𝗚 𝗧𝗢𝗪𝗔 

3. 𝗧𝗨 𝗠𝗔𝗜𝗟𝗔𝗟𝗔𝗡𝗚 𝗟𝗢𝗟𝗢

4. 𝗕𝗔𝗧𝗘 𝗦𝗔𝗟𝗔𝗣𝗔𝗡𝗚

5. 𝗦𝗔𝗛𝗕𝗔𝗡𝗡𝗔𝗥𝗔

6. 𝗝𝗨𝗥𝗨 𝗡𝗨𝗟𝗜𝗦𝗜

7. 𝗝𝗨𝗥𝗨 𝗕𝗔𝗦𝗔

8. 𝗝𝗔𝗡𝗡𝗔𝗡𝗚

9. 𝗔𝗡𝗥𝗢𝗡𝗚 𝗚𝗨𝗥𝗨


Di samping itu Raja Gowa dibantu oleh sebuah Dewan Kerajaan “Perwakilan Rakyat” yang disebut 𝗞𝗔𝗦𝗨𝗪𝗜𝗬𝗔𝗡𝗚 𝗦𝗔𝗟𝗔𝗣𝗔𝗡𝗚 ( Sembilan Pengabdi )  


Keterangan lebih lanjut tentang para pembantu raja ini sebagai berikut:


1. 𝗣𝗔'𝗕𝗜𝗖𝗔𝗥𝗔 𝗕𝗨𝗧𝗧𝗔 adalah orang kedua sesudah Raja Gowa. Jadi jabatan Pa'bicara butta dapat disamakan dengan perdana menteri, Mahapatih atau Mangkubumi Kerajaan Gowa. 


Seperti kita ketahui di dalam Sejarah Gowa, pada masa Pemerintahan raja Gowa yang ke-9 bernama Karaeng Tumapa’risi Kallonna, Kerajaan Gowa dan Kerajaan Tallo disatu padukan kembali. Penyatuan kedua Kerajaan itu dikuatkan oleh ucapan sumpah ke dua Raja ( Gowa & Tallo ) dan para pembesar kedua kerajaan itu. Sumpah itu di dalam bahasa Makasar berbunyi: 


“Ia Iannamo Tau Ampassi Ewai Gowa-Tallo Iamo Nacalla Rewata” (Siapa-siapa saja yang mengadudomba Kerajaan Gowa dan Kerajaan Tallo, maka orang itu akan dikutuk oleh Tuhan)


Sejak itulah Kerajaan Gowa dan Kerajaan Tallo, terutama dalam hubungan keluarga merupakan satu kerajaan yang bersatu. Betapa kokohnya perpaduan antara kedua kerajaan bersaudara itu dapat kita lihat dalam ungkapan bahasa Makasar: “Rua Karaeng Se’re Ata” 


artinya:


 “Dua Raja namun satu hamba”. Maksudnya, dua Raja memerintah atas rakyat yang tetap satu. Sejak itu pulalah Raja Tallo dan keturunan pengganti baginda pada lazimnya diangkat menjadi Pa'bicara butta atau mangkubumi Kerajaan Gowa.


Pabbicara Butta biasa pula menjadi wali dan pemangku Raja jikalau putra Mahkota ( Patti Matarrang ) atau raja masih belum mencapai usia untuk memegang sendiri tampuk pemerintahan. Pabbicara butta mempunyai pengaruh dan kekuasaan yang besar sekali. Jikalau Raja belum mencapai usia dewasa, maka Pabicara buttalah yang memerintah atas nama Raja Gowa. 


Tugas Pabicara butta di dalam bahasa Makasar sering pula disebut “Ma'baIi Gau” artinya membantu (Raja Gowa) memerintah atau pasangan dalam memerintah. 


2. 𝗧𝗨 𝗠𝗔𝗜𝗟𝗔𝗟𝗔𝗡𝗚 𝗧𝗢𝗪𝗔. la adalah seorang Pejabat atau pembesar kerajaan yang menyampaikan dan meneruskan segala perintah Raja Gowa kepada Kasuwiyang Salapang , kepada para kepala distrik atau kepala wilayah, kepada para bate anak karaeng dan lain-lain. la menjaga pula agar supaya segala perintah Raja Gowa dilaksanakan sungguh-sungguh. Ia sering pula memimpin sidang-sidang yang diadakan untuk membicarakan soal-soal yang sangat penting sifatnya. Tumailalang towalah yang menyampaikan kepada sidang tersebut segala kehendak dan titah raja Gowa. Segala keputusan, saran-saran atau pesan-pesan raja Gowa disampaikan oleh tumailalang towa.


3. 𝗧𝗨 𝗠𝗔𝗜𝗟𝗔𝗟𝗔𝗡𝗚 𝗟𝗢𝗟𝗢 Pejabat atau pembesar kerajaan ini selalu berada di dekat raja Gowa. Beliau inilah yang menerima usul-usul dan permohonan untuk disampaikan kepada raja Gowa. Ia meneruskan segala perintah raja Gowa mengenai soal-soal rumah tangga istana. Di dalam masa perang beliau sering bekerja bersama dengan panglima pasukan-pasukan Kerajaan Gowa yang disebut “anrong Guru lompona Tumakkajannangnganga”. Mereka sering membicarakan dan merencanakan segala soal yang bersangkut-paut dengan soal peperangan.


Jabatan tumailalang towa dan tumailalang lolo diangkat dan di Pecat oleh Raja Gowa. Ada juga yang mengatakan bahwa tumailalang towa dan tumailalang lolo yang menghubungkan secara timbal balik antara pemerintah atau Raja Gowa dan rakyat Gowa yang diwakili oleh Kasuwiyang Salapang


Dahulu kedua fungsi itu dipegang oleh 𝗣𝗔𝗖𝗔𝗟𝗟𝗔𝗬𝗔 , Pacallaya Sendiri adalah Ketua Dewan Penengah dari Kasuwiyang Salapang 


Jadi mula-mula tumailalang yang menggantikan kedudukan Pacallaya hanya ada satu orang saja. Kemudian dijadikan dua orang, yakni tumailalang towa dan tumailalang lolo. 


Fungsinya pun dipecah menjadi dua, yakni : Hubungan dari Raja Gowa ke Kasuwiyang salapanga dipegang oleh tumailalang towa sedang hubungan dari Kasuwiyang Salapanga ke Raja Gowa harus melalui tu mailalang lolo. Jadi dengan demikian Kasuwiyang Salapanga dapat disamakan dengan Parlemen atau Dewan Perwakilan Rakyat.


4. 𝗕𝗔𝗧𝗘 𝗦𝗔𝗟𝗔𝗣𝗔𝗡𝗚 Sendiri Adalah Sembilan Bendera Dewan Wilayah Atau dahulu di Sebut Sebagai Kasuwiyang Salapang. Jadi Baik Kasuwiyang Salapang Maupun Bate Salapang Sama saja.


lembaga Ini terdiri dari Sembilan orang anggota. Tiap anggota Bate Salapanga adalah kepala pemerintahan di wilayah yang merupakan federasi Gowa. Dahulu Gowa merupakan suatu federasi yang terdiri dari sembilan buah negeri atau daerah. Tiap-tiap negeri atau daerah itu di kepalai oleh seorang penguasa yang merupakan Raja kecil. Sembilan orang penguasa itulah yang mula-mula menjadi Anggota Hadat Gowa yang disebut Sebagai Kasuwiyang Salapanga. Ketua dari bate salapanga disebut Pacallaya.


5. 𝗦𝗔𝗛𝗕𝗔𝗡𝗡𝗔𝗥𝗔 atau Sahbandar Adalah Pembesar Kerajaan Yang berkewajiban memungut bea dari Pedagang yang baru tiba di pelabuhan Kerajaan diserahi tugas memasukkan hasil Negeri ke dalam Perbendaharaan Raja .  


6. 𝗝𝗨𝗥𝗨 𝗡𝗨𝗟𝗜𝗦𝗜 Adalah Juru tulis kerajaan yang menulis titah raja atau penyampaian semacamnya


7. 𝗝𝗨𝗥𝗨 𝗕𝗔𝗦𝗔 Adalah Juru bahasa kerajaan , dimana fungsinya sebagai penerjemah kerajaan di delegasi hubungan internasioanal kerajaan gowa


8. 𝗝𝗔𝗡𝗡𝗔𝗡𝗚 Atau pengawas Kerajaan. Biasanya di fungsikan di wilayah Vasal kerajaan yang melakukan pembangkangan atau semacamnya


9. 𝗔𝗡𝗥𝗢𝗡𝗚 𝗚𝗨𝗥𝗨 pemimpin komunitas atau otoritas agama


Salam Budaya 

No comments

Powered by Blogger.