Budaya Siri terkikis oleh zaman
Perilaku Sosial: Terkikisnya Budaya Siri di Masyarakat Bugis Makassar dalam Konteks Perkembangan Teknologi
Budaya siri merupakan nilai fundamental dalam masyarakat Bugis Makassar yang menekankan pentingnya kehormatan dan harga diri1
. Siri, dalam bahasa lokal, berarti "malu," namun konsep ini lebih dalam dan mencakup aspek harga diri, kehormatan, dan martabat individu maupun kelompok1
. Tradisi ini telah menjadi pedoman moral yang menentukan sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Bugis Makassar1
.
Namun, dengan perkembangan teknologi, terutama media sosial seperti Facebook, TikTok, dan Instagram, nilai-nilai siri ini mengalami perubahan signifikan2
. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial oleh generasi muda Bugis Makassar telah mempengaruhi konsep siri mereka2
. Media sosial memungkinkan individu untuk mengekspresikan diri mereka secara lebih terbuka dan spontan, yang kadang-kadang bertentangan dengan nilai-nilai siri yang mengedepankan kehormatan dan penahan diri2
.
Sebagai contoh, di beberapa kasus, remaja Bugis Makassar yang aktif di media sosial cenderung menunjukkan perilaku yang lebih bebas dan kurang memperhatikan konsekuensi dari tindakan mereka2
. Hal ini dapat menyebabkan penurunan rasa malu atau siri, yang pada akhirnya mempengaruhi identitas budaya mereka2
. Selain itu, media sosial juga mempercepat penyebaran informasi yang dapat merusak reputasi individu atau keluarga, yang bertentangan dengan prinsip siri yang mengedepankan kejujuran dan tanggung jawab1
.
Meskipun demikian, bukan semua perubahan yang terjadi adalah negatif2
. Perkembangan teknologi juga membuka peluang baru untuk memperkuat nilai-nilai siri melalui edukasi dan kampanye sosial yang lebih luas2
. Dengan pendekatan yang tepat, teknologi dapat digunakan sebagai alat untuk memperkuat budaya siri dan memastikan bahwa nilai-nilai tradisional tetap relevan di era modern.
Dalam kesimpulan, fenomena perilaku sosial terkait terkikisnya budaya siri di masyarakat Bugis Makassar menunjukkan bagaimana perkembangan teknologi dapat mempengaruhi nilai-nilai budaya tradisional2
. Meskipun ada tantangan, ada juga peluang untuk memanfaatkan teknologi dalam memperkuat dan melestarikan nilai-nilai siri di masyarakat Bugis Makassar.
Penulis: Sudirman
Referensi:
Qadaruddin, M., et al. (2023). Determinism of Media Technology and Distortion of Siri’ Culture. Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi.
Pikiran Rakyat. (2024). Siri’ hingga Pesse’: Kearifan Lokal Warisan Luhur Bugis Makassar.
Pikiran Rakyat. (2024). Siri dalam Budaya Bugis Makassar: Kehormatan dan Harga Diri.
sulsel.pikiran-rakyat.com
journal.uinsgd.ac.id
No comments